Kamis, 28 Juni 2012
DAFTAR RIWAYAT HIDUP D3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Bahwa yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Soli Kurniawan.
Tempat, Tanggal lahir : Lampung, 10 juni 1981.
Kebangsaan : Indonesia.
Agama : Islam.
N0. Telephon / email : 0857 1103 2027 / solikurniawan@yahoo.co.id.
Tempat tinggal sekarang : Palsigunung Rt 005 Rw 003 No: 27 kel. Tugu Kec. Cimanggis Kota Depok.
PENDIDIKAN
Tamatan SDN 1 Sri Agung kec. Padang Ratu lampung Tengah
Dari tahun 1987 s/d 1994. Berijasah.
Tamatan SMPN 1 Padang Ratu kec. Padang Ratu lampung Tengah
Dari tahun 1994 s/d 1997. Berijasah.
Tamatan SMUN 1 Sukoharjo kec. Tanggamus lampung
Dari tahun 1997 s/d 2000. Berijasah.
Tamatan D3 Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma. Dari tahun 2007 s/d 2012.
Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Saya yang bersangkutan ;
( Soli Kurniawan )
LAMARAN KERJA D3
Surat lamaran kerja
Cimanggis: 27 juni 2012.
Kepada Yth,
Bp / ibu Pimpinan
Di tempat.
Hal : Lamaran kerja.
Dengan hormat,
Dengan ini perkenalkanlah saya mengajukan permohonan kerja kepada perusahaan yang Bp / ibu pimpin dan untuk keperluaan permohonan ini saya sampaikan dengan hormat data daya seperti di bawah ini:
Nama : Soli kurniawan.
Alamat : Palsigunung Rt 005 Rw 003 No: 27 Depok.
Tempat, Tanggal lahir : Lampung, 10 juni 1981.
Jenis kelamin : laki-laki.
Kebangsaan : Indonesia.
Agama : Islam.
Pendidikan : D3.
Telephon / email : 0857 1103 2027 / solikurniawan@yahoo.co.id.
Besar harapan saya agar permohonan kerja saya ini dapat diterima.
Atas perhatian da bantuan Bp / Ibu yang sangat berharga, saya ucapkan banyak terimakasih.
Hormat saya,
( Soli Kurniawan )
DAFTAR RIWAYAT HIDUP S 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Bahwa yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Soli Kurniawan.
Tempat, Tanggal lahir : Lampung, 10 juni 1981.
Kebangsaan : Indonesia.
Agama : Islam.
No. Telephon / email : 0857 1103 2027 / solikurniawan@yahoo.co.id.
Tempat tinggal sekarang : Palsigunung Rt 005/003 No: 27 kel.Tugu Kec. Cimanggis Kota Depok.
PENDIDIKAN
Tamatan SDN 1 Sri Agung kec. Padang Ratu lampung Tengah
Dari tahun 1987 s/d 1994. Berijasah.
Tamatan SMPN 1 Padang Ratu kec. Padang Ratu lampung Tengah
Dari tahun 1994 s/d 1997. Berijasah.
Tamatan SMUN 1 Sukoharjo kec. Tanggamus lampung
Dari tahun 1997 s/d 2000. Berijasah.
Tamatan S1 Fakultas Ilmu Komputer, Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma. Dari tahun 2007 s/d 2012.
Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Saya yang bersangkutan ;
( Soli Kurniawan )
Surat lamaran kerja S 1
Surat lamaran kerja
Cimanggis: 27 juni 2012.
Kepada Yth,
Bp / ibu Pimpinan
Di tempat.
Hal : Lamaran kerja.
Dengan hormat,
Dengan ini perkenalkanlah saya mengajukan permohonan kerja kepada perusahaan yang Bp / ibu pimpin dan untuk keperluaan permohonan ini saya sampaikan dengan hormat data daya seperti di bawah ini:
Nama : Soli kurniawan.
Alamat : Palsigunung Rt 005 Rw 003 No: 27 Depok.
Tempat, Tanggal lahir : Lampung, 10 juni 1981.
Jenis kelamin : laki-laki.
Kebangsaan : Indonesia.
Agama : Islam.
Pendidikan Terakhir : S1.
No. Telephon / email : 0857 1103 2027 / solikuraniawan@yahoo.co.id.
Besar harapan saya agar permohonan kerja saya ini dapat diterima.
Atas perhatian da bantuan Bp / Ibu yang sangat berharga, saya ucapkan banyak terimakasih.
Hormat saya,
( Soli Kurniawan )
Minggu, 07 November 2010
definisi telematika
Telematics
Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam ...
information technology
Sering disingkat dengan TI (teknologi informasi), IT (information technology), atau infotech. Dalam ...
Telematics
Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam ...
information technology
Sering disingkat dengan TI (teknologi informasi), IT (information technology), atau infotech. Dalam ...
linknya........lupa booos.
Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam ...
information technology
Sering disingkat dengan TI (teknologi informasi), IT (information technology), atau infotech. Dalam ...
Telematics
Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam ...
information technology
Sering disingkat dengan TI (teknologi informasi), IT (information technology), atau infotech. Dalam ...
linknya........lupa booos.
PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Kemampuan berpikir dan berinteraksi antar sesama dalam proses yang panjang, menghasilkan peradaban. Beberapa ilmuan telah membuat pembabakan atau periodisasi peradaban manusia, salahsatunya adalah Alvin Toffler.
Menurut Toffler, peradaban manusia terdiri dari tiga zaman. Pertama adalah zaman pertanian, zaman industri, dan yang ketiga adalah zaman informasi[1]. Zaman pertanian mencakup aktivitas manusia sejak mulai berburu dan meramu, sampai dengan bertani menetap. Berubahnya aktivitas food gathering menjadi food producing.
Revolusi industri yang dilanjutkan dengan dibangunnya pabrik-pabrik berskala menengah dan besar, adalah wilayah kajian zaman industri. Zaman ini mulai ditandai dengan adanya perubahan, yaitu tenaga manusia digantikan oleh mesin. Berbagai sektor kehidupan baru secara massal bermunculan, seperti bisnis, transportasi, dan pendidikan. Tahun 2000, zaman informasi telah mengguncang dunia, bahkan lebih dahsyat dari yang pernah dibayangkan[2].
Zaman informasi ini, menegaskan bahwa jarak geografis tidak lagi menjadi faktor penghambat dalam hubungan antara manusia atau antar lembaga usaha. Berbagai informasi dapat diakses dengan mudah sekaligus cepat. Setiap perkembangan dapat diikuti dimanapun berada. Istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya. Zaman informasi menyebabkan jagad ini menjadi suatu “dusun semesta” atau “global village”[3].
Zaman informasi yang sudah berkembang sedemikian rupa seperti sekarng ini, hanya mungkin dengan adanya dukungan teknologi. Teknologi inilah yang menyampaikan beragam dan banyak informasi. Teknologi telematika (selama beberapa dasawarsa ini) telah berkembang sehingga mampu menyampaikan (mentransfer) sejumlah besar informasi[4].
Sementara itu, di Indonesia, perkembangan telematika masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara lain. Cina misalnya, kini sudah dapat mendahului republik ini dalam hal aplikasi komputer dan internet, begitupula Singapura, Malaysia, dan India yang jauh meninggalkan Indonesia. Tampaknya masalah political will pemerintah yang belum serius, serta belum beresnya aturan fundamental adalah penyebab kekurangan tersebut. Contoh nyatanya ialah penutupan situs porno dan situs yang menyajikan film fitnah menyusul dengan disetujuinya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik pada medio 2007 dan awal tahun 2008, oleh Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo)[5].
Keadaan ini merupakan realitas objektif yang terjadi di Indonesia sekarang, tidak termasuk wilayah yang belum tersentuh teknologi telematika, semisal Indonesia Timur yang masih terbatas pasokan listrik. Amat mungkin, beberapa bagian dari wilayah tersebut belum mengenal telematika.
Seperti apa wujud Indonesia di masa depan yang terkait dengan telematika, bergantung pada kenyataan sekarang. Selanjutnya masa sekarang ini, dibangun oleh hasil dari perjalanan masa lalu. Untuk yang disebutkan terakhir inilah, makalah ini dihidangkan. Sebagai usaha membuat tulisan sejarah, yang lebih cocok dikategorikan sebagai sebuah tulisan rintisan, boleh jadi akan bersifat subyektif. Dengan demikian, undangan untuk mengembangkan gagasan baru yag lebih segar (up to date) adalah suatu keniscayaan.
BAB II
RUANG LINGKUP TELEMATIKA
A. Batasan Telematika
Istilah telematika merupakan adopsi dari bahasa asing. Kata telematika berasal dari kata dalam bahasa Prancis, yaitu telematique. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L’informatisation de la Societe[6].
Telematika menunjuk pada hakikat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekominikasi, media, dan informatika[7]. Dalam Pengantar pada Mata Kuliah Hukum Telematikan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dinyatakan bahwa istilah telematika merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan digital atau the net[8].
Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan onformatika[9]. Senada dengan pendapat pemerintah, telematika diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika = informatika[10].
Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia[11]. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana dalam sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik adalah (hampir) 300.000 km/detik, sehingga langsung dikirim begitu sampai, memungkinkan orang berdialog langsung, atau komunikasi interaktif[12].
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan pemahaman tentang telematika sebagai berikut[13].
1. Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.
2. Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut terjadi.
3. Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital.
B. Ragam Bentuk Telematika
Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan dengan istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai penunjang kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan budaya[14]. Bentuk-brntuk trsebut adalah.
1. E-goverment
E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya[15].
Tim tersebut memiliki beberapa terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.
E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
2). E-commerce
Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim.
Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM (Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.
3). E-learning
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs.
Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.
Peranan web kampus atau sekolagh termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya[16].
Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian tersebar di dunia internet.
Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta teleconference.
BAB III
PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA
Ragam bentuk telematika yang dipaparkan pada Bab II, tidak terlepas dari perkembangannya di masa lalu. Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat[17]. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
1. Periode Rintisan
Aneksasi Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis.
Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi[18]. Namun demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup mengindahkan perkembangan telematika.
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Setahun sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet[19].
Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat olehJhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983[20], persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”, “email”, “PC”, “modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata yang sangat langka[21].
Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak akademisi dan praktisi praktisi IT (Information and Technology), merekam penggunaan internet sebagai berikut.
Menjelang akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas BBS, seperti Aditya (Ron Prayitno), BEMONET (BErita MOdem NETwork), JCS (Jakarta Computer Society — Jim Filgo), dan lain-lain. Konon, BEMONET cukup populer dan bermanfaat sebagai penghilang stress dengan milis seperti “JUNK/Batavia“. Di kalangan akademis, pernah ada UNInet dan Cossy. UNINET merupakan sebuah jaringan berbasis UUCP yang konon pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan UT. Cossy pernah dioperasikan dengan menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada. Milis yang kemudian muncul menjelang akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian Development Studiesi (IDS) (Syracuse, 1988); UKIndonesian (UK, 1989); INDOZNET (Australia, 1989); ISNET (1989); JANUS (Indonesians@janus.berkeley.edu), yang saking besarnya sampai punya beberapa geographical relayers; serta tentunya milis kontroversial seperti APAKABAR[22].
Jaringan internet tersebut, terhubungakan dengan radio. Medio tahun 1980 diisi dengan komunikasi internasional melalui kegiatan radio amatir, yang memiliki komunitas dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II, sekitar belasan pemuda ITB menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia, agar email dapat berjalan lancar[23].
2. Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.
Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994[24], dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet[25].
Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Disaat keterbukaan yang diusung gerakan moral reformasi, stasiun televise yang syarat informasi seperti kantor berita CNN dan BBC, yakni Metro Tv, hadir pada tahun 1998. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital divide).
Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan upaya demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di Indonesia[26].
3. Periode Aplikasi
Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah.
Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mualai dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain, semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang.
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa
sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta[27].
Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali[28]. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non-pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan.
Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup.
Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapat terealisir. Di lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor lain yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada lingkungan yang berbeda[29].
BAB IV
KESIMPULAN
Bangsa Indonesia berusaha untuk tidak tertinggal dengan bangsa lain menyangkut telematika. Dengan dirintis oleh beberapa orang yang berdedikasi pada dunia akademisi, pengenalan dunia telematika mulai dilakukan seiring berkembangnya situasi politik dan ekonomi.
Dukungan politik pemerintah dengan berbagai kebijakannya, lebih menggairahkan telematika di Indonesia, dan tentunya industri, serta pengaruh luar negeri mengambil peranan penting disamping ketertarikan masyarakat yang membutuhkannya.
Perkembangan telematika di Indonesia mengalami peningkatan, sejalan dengan inovasi teknologi yang terjadi. Prospek ke masa depan, telematika di Indonesia memiliki potensi yang tinggi, baik itu untuk kemajuan bangsa, maupun pemberdayaan sumber daya manusianya.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Kemampuan berpikir dan berinteraksi antar sesama dalam proses yang panjang, menghasilkan peradaban. Beberapa ilmuan telah membuat pembabakan atau periodisasi peradaban manusia, salahsatunya adalah Alvin Toffler.
Menurut Toffler, peradaban manusia terdiri dari tiga zaman. Pertama adalah zaman pertanian, zaman industri, dan yang ketiga adalah zaman informasi[1]. Zaman pertanian mencakup aktivitas manusia sejak mulai berburu dan meramu, sampai dengan bertani menetap. Berubahnya aktivitas food gathering menjadi food producing.
Revolusi industri yang dilanjutkan dengan dibangunnya pabrik-pabrik berskala menengah dan besar, adalah wilayah kajian zaman industri. Zaman ini mulai ditandai dengan adanya perubahan, yaitu tenaga manusia digantikan oleh mesin. Berbagai sektor kehidupan baru secara massal bermunculan, seperti bisnis, transportasi, dan pendidikan. Tahun 2000, zaman informasi telah mengguncang dunia, bahkan lebih dahsyat dari yang pernah dibayangkan[2].
Zaman informasi ini, menegaskan bahwa jarak geografis tidak lagi menjadi faktor penghambat dalam hubungan antara manusia atau antar lembaga usaha. Berbagai informasi dapat diakses dengan mudah sekaligus cepat. Setiap perkembangan dapat diikuti dimanapun berada. Istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya. Zaman informasi menyebabkan jagad ini menjadi suatu “dusun semesta” atau “global village”[3].
Zaman informasi yang sudah berkembang sedemikian rupa seperti sekarng ini, hanya mungkin dengan adanya dukungan teknologi. Teknologi inilah yang menyampaikan beragam dan banyak informasi. Teknologi telematika (selama beberapa dasawarsa ini) telah berkembang sehingga mampu menyampaikan (mentransfer) sejumlah besar informasi[4].
Sementara itu, di Indonesia, perkembangan telematika masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara lain. Cina misalnya, kini sudah dapat mendahului republik ini dalam hal aplikasi komputer dan internet, begitupula Singapura, Malaysia, dan India yang jauh meninggalkan Indonesia. Tampaknya masalah political will pemerintah yang belum serius, serta belum beresnya aturan fundamental adalah penyebab kekurangan tersebut. Contoh nyatanya ialah penutupan situs porno dan situs yang menyajikan film fitnah menyusul dengan disetujuinya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik pada medio 2007 dan awal tahun 2008, oleh Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo)[5].
Keadaan ini merupakan realitas objektif yang terjadi di Indonesia sekarang, tidak termasuk wilayah yang belum tersentuh teknologi telematika, semisal Indonesia Timur yang masih terbatas pasokan listrik. Amat mungkin, beberapa bagian dari wilayah tersebut belum mengenal telematika.
Seperti apa wujud Indonesia di masa depan yang terkait dengan telematika, bergantung pada kenyataan sekarang. Selanjutnya masa sekarang ini, dibangun oleh hasil dari perjalanan masa lalu. Untuk yang disebutkan terakhir inilah, makalah ini dihidangkan. Sebagai usaha membuat tulisan sejarah, yang lebih cocok dikategorikan sebagai sebuah tulisan rintisan, boleh jadi akan bersifat subyektif. Dengan demikian, undangan untuk mengembangkan gagasan baru yag lebih segar (up to date) adalah suatu keniscayaan.
BAB II
RUANG LINGKUP TELEMATIKA
A. Batasan Telematika
Istilah telematika merupakan adopsi dari bahasa asing. Kata telematika berasal dari kata dalam bahasa Prancis, yaitu telematique. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L’informatisation de la Societe[6].
Telematika menunjuk pada hakikat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekominikasi, media, dan informatika[7]. Dalam Pengantar pada Mata Kuliah Hukum Telematikan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dinyatakan bahwa istilah telematika merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan digital atau the net[8].
Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan onformatika[9]. Senada dengan pendapat pemerintah, telematika diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika = informatika[10].
Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia[11]. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana dalam sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik adalah (hampir) 300.000 km/detik, sehingga langsung dikirim begitu sampai, memungkinkan orang berdialog langsung, atau komunikasi interaktif[12].
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan pemahaman tentang telematika sebagai berikut[13].
1. Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.
2. Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut terjadi.
3. Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital.
B. Ragam Bentuk Telematika
Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan dengan istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai penunjang kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan budaya[14]. Bentuk-brntuk trsebut adalah.
1. E-goverment
E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya[15].
Tim tersebut memiliki beberapa terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.
E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
2). E-commerce
Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim.
Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM (Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.
3). E-learning
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs.
Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.
Peranan web kampus atau sekolagh termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya[16].
Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian tersebar di dunia internet.
Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta teleconference.
BAB III
PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA
Ragam bentuk telematika yang dipaparkan pada Bab II, tidak terlepas dari perkembangannya di masa lalu. Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat[17]. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
1. Periode Rintisan
Aneksasi Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis.
Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi[18]. Namun demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup mengindahkan perkembangan telematika.
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Setahun sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet[19].
Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat olehJhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983[20], persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”, “email”, “PC”, “modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata yang sangat langka[21].
Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak akademisi dan praktisi praktisi IT (Information and Technology), merekam penggunaan internet sebagai berikut.
Menjelang akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas BBS, seperti Aditya (Ron Prayitno), BEMONET (BErita MOdem NETwork), JCS (Jakarta Computer Society — Jim Filgo), dan lain-lain. Konon, BEMONET cukup populer dan bermanfaat sebagai penghilang stress dengan milis seperti “JUNK/Batavia“. Di kalangan akademis, pernah ada UNInet dan Cossy. UNINET merupakan sebuah jaringan berbasis UUCP yang konon pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan UT. Cossy pernah dioperasikan dengan menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada. Milis yang kemudian muncul menjelang akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian Development Studiesi (IDS) (Syracuse, 1988); UKIndonesian (UK, 1989); INDOZNET (Australia, 1989); ISNET (1989); JANUS (Indonesians@janus.berkeley.edu), yang saking besarnya sampai punya beberapa geographical relayers; serta tentunya milis kontroversial seperti APAKABAR[22].
Jaringan internet tersebut, terhubungakan dengan radio. Medio tahun 1980 diisi dengan komunikasi internasional melalui kegiatan radio amatir, yang memiliki komunitas dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II, sekitar belasan pemuda ITB menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia, agar email dapat berjalan lancar[23].
2. Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.
Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994[24], dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet[25].
Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Disaat keterbukaan yang diusung gerakan moral reformasi, stasiun televise yang syarat informasi seperti kantor berita CNN dan BBC, yakni Metro Tv, hadir pada tahun 1998. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital divide).
Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan upaya demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di Indonesia[26].
3. Periode Aplikasi
Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah.
Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mualai dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain, semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang.
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa
sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta[27].
Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali[28]. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non-pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan.
Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup.
Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapat terealisir. Di lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor lain yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada lingkungan yang berbeda[29].
BAB IV
KESIMPULAN
Bangsa Indonesia berusaha untuk tidak tertinggal dengan bangsa lain menyangkut telematika. Dengan dirintis oleh beberapa orang yang berdedikasi pada dunia akademisi, pengenalan dunia telematika mulai dilakukan seiring berkembangnya situasi politik dan ekonomi.
Dukungan politik pemerintah dengan berbagai kebijakannya, lebih menggairahkan telematika di Indonesia, dan tentunya industri, serta pengaruh luar negeri mengambil peranan penting disamping ketertarikan masyarakat yang membutuhkannya.
Perkembangan telematika di Indonesia mengalami peningkatan, sejalan dengan inovasi teknologi yang terjadi. Prospek ke masa depan, telematika di Indonesia memiliki potensi yang tinggi, baik itu untuk kemajuan bangsa, maupun pemberdayaan sumber daya manusianya.
Trend Ke Depan Telematika
Mengenai trend ke depan Telematika, itu merupakan kebebasan individu untuk mengembangkan dan menjadikannya sebagai suatu trend (walau sesaat) di dalam masyrakat. Yang pasti dalam proses perkembangannya harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Sehingga tidak merugikan pihak lain dan tidak menguntungkan diri sendiri (egois). Sehingga trend ke depan telematika dapat menjadi suatu trend yang dapat diterima dan dinikmati oleh seluruh masyarakat, baik dari kalangan atas maupun dari kalangan bawah.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi. Antarmuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya.
Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi. Antarmuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya.
Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik.
Windows XP registry can be tweaked for improved performance
Windows XP registry can be tweaked for improved performance
Senin, 12 Juli 2010
Selasa, 18 Mei 2010
pilem kedua
filem ke dua(bermain bola antara orang barat dan orang jepang) beginini ceritanya:
bermula dari kedatangan orang barat memasuki stadion disambut dengan tepuk tangan dan sorak sorai penonton hinga ada yang meminta tanda tangan dengan membawa minuman(XXXX) setelah menerima tandatangan ia memberi hormat dengan membungkukkan badanya. dan ........ selanjutnya.
pendapat saya adalah: kadang kala akal dan logika bisa menyelamatkan kita. dari filem kedua si pemain barat(si barat) menarik kesimpulan disaat yang keritis saat ia menjadi algojo saat pinalti digawang si pemain jepang(si timur) yang dijaga ketat oleh pemain si jepang(pagar betis) ia mengingat tradisi si timur waktu ia baru masuk stadion, bila kita hormat(menundukan kepala) maka si timur akan balas memberi hormat. maka ia sebelum menendang bola pinalti, ia hormat dulu dan waktu si jepang hormat ia menendang bola dan bola masuk kegawang si jepang.
nb:
membaca situasi sekitar bisa memecahkan masalah hidup. kurang lebih begitu dah ...........
bermula dari kedatangan orang barat memasuki stadion disambut dengan tepuk tangan dan sorak sorai penonton hinga ada yang meminta tanda tangan dengan membawa minuman(XXXX) setelah menerima tandatangan ia memberi hormat dengan membungkukkan badanya. dan ........ selanjutnya.
pendapat saya adalah: kadang kala akal dan logika bisa menyelamatkan kita. dari filem kedua si pemain barat(si barat) menarik kesimpulan disaat yang keritis saat ia menjadi algojo saat pinalti digawang si pemain jepang(si timur) yang dijaga ketat oleh pemain si jepang(pagar betis) ia mengingat tradisi si timur waktu ia baru masuk stadion, bila kita hormat(menundukan kepala) maka si timur akan balas memberi hormat. maka ia sebelum menendang bola pinalti, ia hormat dulu dan waktu si jepang hormat ia menendang bola dan bola masuk kegawang si jepang.
nb:
membaca situasi sekitar bisa memecahkan masalah hidup. kurang lebih begitu dah ...........
pilem ke satu
pendapat saya tentang filem(sepak bola antara manusia dengan iblis) kemaren adalah:
dari permainan awal hingga akhir menceritakan si iblis dalam permainanya kasar dan penuh dengan pelanggaran(tapi tidak pernah ditilang), sedangkan si manusia dengan positif tingking dan jiwanya yang lurus untuk permainan yang sportif, tetap menjaga sportifitas permainan dalam lapangan hingga membuahkan hasil. dikarenakan selalu bejiwa positif dan sportifitas yang tinggi dalam permainan hingga cerciptanya kesempatan untuk pinalti maka tidak dilewatkan begitu saja oleh si manusia, denga jiwa yang besar dan kembalilagi semangat sportifitas yang tinggi algojo pinalti si manusia bisa mengekskusi pinalti dengan gemilan membuahkan satu goal, walau penjaga gawang si iblis menjaga gawangnya dengan rapat sekali(kiper mempunyai sayap merentangkan sayapnya hingga kesisi gawang) tapi sialgojo manusia sanggup menjegol gawang lawan dengan menembus perut si iblis(penjaga gawang) dan meledaklah si iblis.
nb:
pokoknya dengan usaha yang benar dan terus mencoba dengan tak kenal lelah di suatu hari nanti akan membuahkan hasil yang manis, entah kapan, dimana, sampaikapan, bahkan takterpikirkan atau tak disangka sama sekali kedatanganya.
amin.
dari permainan awal hingga akhir menceritakan si iblis dalam permainanya kasar dan penuh dengan pelanggaran(tapi tidak pernah ditilang), sedangkan si manusia dengan positif tingking dan jiwanya yang lurus untuk permainan yang sportif, tetap menjaga sportifitas permainan dalam lapangan hingga membuahkan hasil. dikarenakan selalu bejiwa positif dan sportifitas yang tinggi dalam permainan hingga cerciptanya kesempatan untuk pinalti maka tidak dilewatkan begitu saja oleh si manusia, denga jiwa yang besar dan kembalilagi semangat sportifitas yang tinggi algojo pinalti si manusia bisa mengekskusi pinalti dengan gemilan membuahkan satu goal, walau penjaga gawang si iblis menjaga gawangnya dengan rapat sekali(kiper mempunyai sayap merentangkan sayapnya hingga kesisi gawang) tapi sialgojo manusia sanggup menjegol gawang lawan dengan menembus perut si iblis(penjaga gawang) dan meledaklah si iblis.
nb:
pokoknya dengan usaha yang benar dan terus mencoba dengan tak kenal lelah di suatu hari nanti akan membuahkan hasil yang manis, entah kapan, dimana, sampaikapan, bahkan takterpikirkan atau tak disangka sama sekali kedatanganya.
amin.
Senin, 10 Mei 2010
nenek luhu
Covernya.
Alamat : http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore.php?ac=199&l=nenek-luhu.
Judul : nenek luhu.
Asal cerita : maluku, ambon.
Diceritakan kembali oleh : samsuni
Jadi : latar, perwatakan, cerita, alur, dan tema.
1. lata.
Pada jaman penjajahan belanda, disuatu kampong terpencil, masih jaman kerajaaan.
2. perwatakan.
Si luhu dulunya putrid kerajaan luhu, baik hati, tidak sombong,cantik,ramah.
3. cerita
menceritakaan penjajahan belanda ditanah air dikarenakan kerajaan luhu sangat subur dengan kekayaan alamnya, jadi belanda tertarik untuk merampasnya.
4. alur.
Padawaktu Indonesia masih jaman kerajaan. Dan karena kekayaanya belanda tertarik untuk merampasnya.
5. tema.
Jadi belanda memang serakah dalam memperkaya negaranya sendiri apapun cara dilakukan untuk tujuanaya dan segala cara dihalalkan.
Kesuburan Indonesia, keramahan, kemakmuran dan kekejaman penjajah.
Sinopsisnye:
Padajaman dahulu di maluku, ambo nada kerajaan yang sangat kaya, dan rajanya punya tiga anak, dua laki laki satu perempuan. Yang perempuan bernama luhu dan sangat cantik.
Kerajaan tersebut sangat kaya hinga terkenal keluar daerah. Hingga belanda dating untuk menjajah kerajaan tersebut. Kerajaan kalah dan keluarga kerajaan mati semua, kecuali siputri luhu. Kemudian siluhu diperkosa ama gubernur belanda.
Ia disekap, tapi bisa melarikan diri dan singgah dikerajaan tetangga. Karena hamil putrid luhu kabur darikerajaan, dicari tidak pernah ketemu dan waktu hujan besar putrid luhu berdoa supaya tidak ditemukan. Hingga sekarang di ambon kalau hujan orang orang pada masuk rumah biar tidak diambil putrid luhu atau nenek luhu.
Alamat : http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore.php?ac=199&l=nenek-luhu.
Judul : nenek luhu.
Asal cerita : maluku, ambon.
Diceritakan kembali oleh : samsuni
Jadi : latar, perwatakan, cerita, alur, dan tema.
1. lata.
Pada jaman penjajahan belanda, disuatu kampong terpencil, masih jaman kerajaaan.
2. perwatakan.
Si luhu dulunya putrid kerajaan luhu, baik hati, tidak sombong,cantik,ramah.
3. cerita
menceritakaan penjajahan belanda ditanah air dikarenakan kerajaan luhu sangat subur dengan kekayaan alamnya, jadi belanda tertarik untuk merampasnya.
4. alur.
Padawaktu Indonesia masih jaman kerajaan. Dan karena kekayaanya belanda tertarik untuk merampasnya.
5. tema.
Jadi belanda memang serakah dalam memperkaya negaranya sendiri apapun cara dilakukan untuk tujuanaya dan segala cara dihalalkan.
Kesuburan Indonesia, keramahan, kemakmuran dan kekejaman penjajah.
Sinopsisnye:
Padajaman dahulu di maluku, ambo nada kerajaan yang sangat kaya, dan rajanya punya tiga anak, dua laki laki satu perempuan. Yang perempuan bernama luhu dan sangat cantik.
Kerajaan tersebut sangat kaya hinga terkenal keluar daerah. Hingga belanda dating untuk menjajah kerajaan tersebut. Kerajaan kalah dan keluarga kerajaan mati semua, kecuali siputri luhu. Kemudian siluhu diperkosa ama gubernur belanda.
Ia disekap, tapi bisa melarikan diri dan singgah dikerajaan tetangga. Karena hamil putrid luhu kabur darikerajaan, dicari tidak pernah ketemu dan waktu hujan besar putrid luhu berdoa supaya tidak ditemukan. Hingga sekarang di ambon kalau hujan orang orang pada masuk rumah biar tidak diambil putrid luhu atau nenek luhu.
Sabtu, 01 Mei 2010
resensi buku
Resensi Buku
Ada pengumuman di studentsite dan Wartawarga tentang lomba menulis resensi buku untuk mahasiswa Universitas Gunadarma. Sebuah berita baik bagi mereka yang suka membaca dan ingin menulis tentang apa yang sudah diperolehnya dari bacaan. Membaca (saja) memang sering kali tidak cukup, kan? Membaca tidak hanya menambah wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat bagi si pembaca, tetapi juga bisa menjadi ladang berbagi (ilmu) kepada sesama. Salah satu caranya adalah dengan menuliskan resensi atas buku yang telah selesai dibaca.
Berdasarkan berbagai sumber bacaan yang ada aku coba tuliskan beberapa hal tentang resensi buku. Semoga bermanfaat untuk mereka yang berminat mengikuti lomba dan siapa saja yang ingin membuat resensi.
Kata resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Kedua kata tersebut berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah recensie dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Berbagai istilah tersebut mengacu kepada hal yang sama yaitu mengulas sebuah buku. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan resensi sebagai ”Pertimbangan atau pembicaraan tentang buku, ulasan buku.”
Tujuan penulisan resensi adalah:
1. Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku. Ini bisa membantu orang (publik) yang belum berkesempatan membaca buku yang dimaksud atau membantu mereka yang memang tidak punya waktu membaca buku sedikitpun.
2. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku
3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah buku pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Walau pun bisa saja bersifat subyektif, meresensi buku berarti belajar menyampaikan kritik dan koreksi juga terhadap sebuah buku.
4. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan. Kalaupun tidak bisa mendapatkan undercover story-nya, peresensi tetap bisa mengacu pada kata pengantar atau prolog yang terdapat dalam sebuah buku. Informasi dari pemberitaan di media massa juga bisa digunakan.
5. Mengetahui perbandingan buku yang telah dihasilkan penulis yang sama atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis.
6. Bagi penulis buku yang diresensi, informasi atas buku yang diulas bisa sebagai masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya. Peresensi memang bisa memberikan kritik yang tajam baik itu dari segi cara dan gaya kepenulisan maupun isi dan substansi bukunya. Sedangkan, bagi penerbit bisa dijadikan bahan evaluasi karena biasanya peresensi juga menyoroti soal jenis huruf, mutu cetakan, ilustrasi sampul, dsb.
Sistematika Resensi
Sistematika resensi atau bagian-bagian resensi dikenal juga dengan istilah unsur resensi. Unsur yang membangun sebuah resensi adalah 1) judul resensi; 2) data buku; 3) pembukaan; 4) tubuh resensi; dan 5) penutup.
1) Judul Resensi
Judul resensi harus menggambarkan isi resensi. Penulisan judul resensi harus jelas, singkat, dan tidak menimbulkan kesalahan penafsiran. Judul resensi juga harus menarik. Namun judul yang menarik pun harus sesuai dengan isinya. Jangan sampai judulnya saja yang menarik, sedangkan isi tulisannya tidak sesuai.
2) Data Buku
Secara umum data buku yang biasa dikemukakan dalam penulisan resensi adalah judul buku, pengarang (juga editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar), penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku.
3) Pendahuluan
Bagian pendahuluan dapat dimulai dengan memaparkan tentang pengarang buku, seperti namanya, atau prestasinya. Ada juga resensi novel yang pada bagian pendahuluan ini memperkenalkan secara garis besar apa isi buku novel tersebut.
4) Tubuh Resensi
Pada bagian ini penulis resensi (peresensi) boleh mengawali dengan sinopsis novel. Biasanya yang dikemukakan pokok isi novel secara ringkas. Jika sinopsis telah diperkenalkan selanjutnya adalah mengemukakan kelebihan dan kekurangan isi novel tersebut ditinjau dari berbagai sudut pandang—tergantung kepada kepekaan peresensi.
5) Penutup
Resensi biasanya diakhiri dengan sasaran yang dituju oleh buku itu dan penjelasan apakah memang buku itu cocok dibaca oleh sasaran yang ingin dituju oleh pengarang atau tidak. Berikan pula alasan-alasan yang logis.
Pada saat menulis resensi, bagian atau unsur di atas tidak perlu dibuat sebagai sub judul tersendiri tetapi pastikan bahwa tulisan sudah memuat bagian atau unsur tersebut.
Resensi Novel
Untuk meresensi novel terlebih dahulu kita harus memahami unsur-unsur pembangun novel. Unsur pembangun novel tersebut antara lain: latar, perwatakan, cerita, alur, dan tema. Latar biasanya mencakup lingkungan geografis, dimana cerita tersebut berlangsung. Latar juga dapat dikaitkan dengan segi sosial, sejarah, bahkan lingkungan politik dan waktu. Perwatakan artinya gambaran perilaku tokoh yang terdapat dalam novel. Pembaca harus dapat menafsirkan perwatakan seorang tokoh. Cara penggambaran watak ini biasanya bermacam-macam. Ada penggambaran watak secara deskriptif dan ada pula secara ilustratif. Cerita novel bisa meliputi peristiwa secara fisik—seperti perampokan, pembunuhan, dan kematian mendadak, namun juga peristiwa kejiwaan yang biasanya berupa konflik batiniah pelaku. Alur berkenaan dengan kronologis peristiwa yang disampaikan pengarang. Sedangkan tema merupakan kesimpulan dari seluruh analisis fakta-fakta dalam cerita yang sudah dicerna.
Tahapan dalam Menulis Resensi
Secara garis besar tahapan dalam menulis resensi (novel) adalah:
1. Tahap Persiapan: (a) Membaca contoh-contoh resensi; dan (b) Menentukan buku yang akan diresensi.
2. Tahap Pengumpulan data: (a) Membaca buku yang akan diresensi; (b) Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai data; (c) Menuliskan data-data yang penting untuk penulisan resensi.
3. Tahap Penulisan: (a) Menuliskan identitas atau data buku; (b) Mengemukakan sinopsis novel; (c) Mengemukakan kelebihan dan kekurangan novel (baik substansi isinya maupun cover dan cetakan fisiknya) atau membandingkan dengan novel lain; (d) Mengemukakan sasaran pembaca; dan (e) Mengoreksi dan memperbaiki resensi berdasarkan susunan kalimatnya, kohesi dan koherensi karangan, diksi, ejaan dan tanda baca.
4. Tahap Publikasi: (a) Mengirimkan pada media yang sesuai (koran, majalah, tabloid, atau mengunggah pada blog pribadi), setiap media umumnya mempunyai persyaratan jumlah halaman tertentu; (b) Menyertakan cover halaman depan buku.
Terkait dengan lomba resensi novel yang sekarang berlangsung, tentu harus ditambahkan juga kriteria yang ditentukan oleh penyelenggara lomba.
Nah, selamat menulis!
Ada pengumuman di studentsite dan Wartawarga tentang lomba menulis resensi buku untuk mahasiswa Universitas Gunadarma. Sebuah berita baik bagi mereka yang suka membaca dan ingin menulis tentang apa yang sudah diperolehnya dari bacaan. Membaca (saja) memang sering kali tidak cukup, kan? Membaca tidak hanya menambah wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat bagi si pembaca, tetapi juga bisa menjadi ladang berbagi (ilmu) kepada sesama. Salah satu caranya adalah dengan menuliskan resensi atas buku yang telah selesai dibaca.
Berdasarkan berbagai sumber bacaan yang ada aku coba tuliskan beberapa hal tentang resensi buku. Semoga bermanfaat untuk mereka yang berminat mengikuti lomba dan siapa saja yang ingin membuat resensi.
Kata resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Kedua kata tersebut berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah recensie dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Berbagai istilah tersebut mengacu kepada hal yang sama yaitu mengulas sebuah buku. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan resensi sebagai ”Pertimbangan atau pembicaraan tentang buku, ulasan buku.”
Tujuan penulisan resensi adalah:
1. Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku. Ini bisa membantu orang (publik) yang belum berkesempatan membaca buku yang dimaksud atau membantu mereka yang memang tidak punya waktu membaca buku sedikitpun.
2. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku
3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah buku pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Walau pun bisa saja bersifat subyektif, meresensi buku berarti belajar menyampaikan kritik dan koreksi juga terhadap sebuah buku.
4. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan. Kalaupun tidak bisa mendapatkan undercover story-nya, peresensi tetap bisa mengacu pada kata pengantar atau prolog yang terdapat dalam sebuah buku. Informasi dari pemberitaan di media massa juga bisa digunakan.
5. Mengetahui perbandingan buku yang telah dihasilkan penulis yang sama atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis.
6. Bagi penulis buku yang diresensi, informasi atas buku yang diulas bisa sebagai masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya. Peresensi memang bisa memberikan kritik yang tajam baik itu dari segi cara dan gaya kepenulisan maupun isi dan substansi bukunya. Sedangkan, bagi penerbit bisa dijadikan bahan evaluasi karena biasanya peresensi juga menyoroti soal jenis huruf, mutu cetakan, ilustrasi sampul, dsb.
Sistematika Resensi
Sistematika resensi atau bagian-bagian resensi dikenal juga dengan istilah unsur resensi. Unsur yang membangun sebuah resensi adalah 1) judul resensi; 2) data buku; 3) pembukaan; 4) tubuh resensi; dan 5) penutup.
1) Judul Resensi
Judul resensi harus menggambarkan isi resensi. Penulisan judul resensi harus jelas, singkat, dan tidak menimbulkan kesalahan penafsiran. Judul resensi juga harus menarik. Namun judul yang menarik pun harus sesuai dengan isinya. Jangan sampai judulnya saja yang menarik, sedangkan isi tulisannya tidak sesuai.
2) Data Buku
Secara umum data buku yang biasa dikemukakan dalam penulisan resensi adalah judul buku, pengarang (juga editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar), penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku.
3) Pendahuluan
Bagian pendahuluan dapat dimulai dengan memaparkan tentang pengarang buku, seperti namanya, atau prestasinya. Ada juga resensi novel yang pada bagian pendahuluan ini memperkenalkan secara garis besar apa isi buku novel tersebut.
4) Tubuh Resensi
Pada bagian ini penulis resensi (peresensi) boleh mengawali dengan sinopsis novel. Biasanya yang dikemukakan pokok isi novel secara ringkas. Jika sinopsis telah diperkenalkan selanjutnya adalah mengemukakan kelebihan dan kekurangan isi novel tersebut ditinjau dari berbagai sudut pandang—tergantung kepada kepekaan peresensi.
5) Penutup
Resensi biasanya diakhiri dengan sasaran yang dituju oleh buku itu dan penjelasan apakah memang buku itu cocok dibaca oleh sasaran yang ingin dituju oleh pengarang atau tidak. Berikan pula alasan-alasan yang logis.
Pada saat menulis resensi, bagian atau unsur di atas tidak perlu dibuat sebagai sub judul tersendiri tetapi pastikan bahwa tulisan sudah memuat bagian atau unsur tersebut.
Resensi Novel
Untuk meresensi novel terlebih dahulu kita harus memahami unsur-unsur pembangun novel. Unsur pembangun novel tersebut antara lain: latar, perwatakan, cerita, alur, dan tema. Latar biasanya mencakup lingkungan geografis, dimana cerita tersebut berlangsung. Latar juga dapat dikaitkan dengan segi sosial, sejarah, bahkan lingkungan politik dan waktu. Perwatakan artinya gambaran perilaku tokoh yang terdapat dalam novel. Pembaca harus dapat menafsirkan perwatakan seorang tokoh. Cara penggambaran watak ini biasanya bermacam-macam. Ada penggambaran watak secara deskriptif dan ada pula secara ilustratif. Cerita novel bisa meliputi peristiwa secara fisik—seperti perampokan, pembunuhan, dan kematian mendadak, namun juga peristiwa kejiwaan yang biasanya berupa konflik batiniah pelaku. Alur berkenaan dengan kronologis peristiwa yang disampaikan pengarang. Sedangkan tema merupakan kesimpulan dari seluruh analisis fakta-fakta dalam cerita yang sudah dicerna.
Tahapan dalam Menulis Resensi
Secara garis besar tahapan dalam menulis resensi (novel) adalah:
1. Tahap Persiapan: (a) Membaca contoh-contoh resensi; dan (b) Menentukan buku yang akan diresensi.
2. Tahap Pengumpulan data: (a) Membaca buku yang akan diresensi; (b) Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai data; (c) Menuliskan data-data yang penting untuk penulisan resensi.
3. Tahap Penulisan: (a) Menuliskan identitas atau data buku; (b) Mengemukakan sinopsis novel; (c) Mengemukakan kelebihan dan kekurangan novel (baik substansi isinya maupun cover dan cetakan fisiknya) atau membandingkan dengan novel lain; (d) Mengemukakan sasaran pembaca; dan (e) Mengoreksi dan memperbaiki resensi berdasarkan susunan kalimatnya, kohesi dan koherensi karangan, diksi, ejaan dan tanda baca.
4. Tahap Publikasi: (a) Mengirimkan pada media yang sesuai (koran, majalah, tabloid, atau mengunggah pada blog pribadi), setiap media umumnya mempunyai persyaratan jumlah halaman tertentu; (b) Menyertakan cover halaman depan buku.
Terkait dengan lomba resensi novel yang sekarang berlangsung, tentu harus ditambahkan juga kriteria yang ditentukan oleh penyelenggara lomba.
Nah, selamat menulis!
Sabtu, 24 April 2010
ati harmoni
[Lecture] Tugas Resensi Buku - 2010-04-07 13:18:35.370578+07
Tugas untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah Bahasa Indonesia 2 di kelas 3KA07:
1. Baca tulisan tentang resensi buku di blog:
http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/ati/2009/12/09/resensi-buku/#more-526
2. Pilih satu novel untuk dibaca dan diresensi
3. Jika ada pertanyaan tentang resensi ini, bisa ditanyakan melalui blog di atas
4. Hasil resensi diunggah ke blog masing-masing dan dilaporkan melalui studentsite sebagai TUGAS selambat-lambatnya tanggal 11 Mei 2010 pk. 10.00 WIB
Sender : ATI HARMONI, SSI
[Lecture] Rencana Belajar dan Materi Kuliah - 2010-02-24 14:02:21.72934+07
Rencana belajar mata kuliah Bahasa Indonesia 2 dan materi kuliah Bab Induksi dan Deduksi sudah dapat diunduh di http://ati.staff.gunadarma.ac.id pada menu downloads kategori Bahasa Indonesia 2. Terima kasih.
Sender : ATI HARMONI, SSI
[Lecture] Lomba UG ICT Award 2009 - 2009-05-01 12:06:17.834376+07
Tugas untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah Bahasa Indonesia 2 di kelas 3KA07:
1. Baca tulisan tentang resensi buku di blog:
http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/ati/2009/12/09/resensi-buku/#more-526
2. Pilih satu novel untuk dibaca dan diresensi
3. Jika ada pertanyaan tentang resensi ini, bisa ditanyakan melalui blog di atas
4. Hasil resensi diunggah ke blog masing-masing dan dilaporkan melalui studentsite sebagai TUGAS selambat-lambatnya tanggal 11 Mei 2010 pk. 10.00 WIB
Sender : ATI HARMONI, SSI
[Lecture] Rencana Belajar dan Materi Kuliah - 2010-02-24 14:02:21.72934+07
Rencana belajar mata kuliah Bahasa Indonesia 2 dan materi kuliah Bab Induksi dan Deduksi sudah dapat diunduh di http://ati.staff.gunadarma.ac.id pada menu downloads kategori Bahasa Indonesia 2. Terima kasih.
Sender : ATI HARMONI, SSI
[Lecture] Lomba UG ICT Award 2009 - 2009-05-01 12:06:17.834376+07
Laptop Asus UX50V
Laptop Asus UX50V
26 January 2010
Informasi teknologi – Laptop Asus UX50V. Ramping dan menawan. Itulah kesan pertama yang akan terlihat dari laptop ASUS UX50V. Tampilannya yang tipis dengan casing licin dan berkilau membuatnya terlihat elegan.
Penampilan tipisnya memang mengecoh, karena rupanya laptop ini tidak cukup ringan jika dibawa bepergian. Kendati demikian, ada beberapa keunggulan yang ditawarkan perangkat ini.
Laptop Asus UX50V
Saat membukanya, layar berukuran 15,6 inchi langsung menyambut penglihatan mata. Ukuran selebar ini membuat mata nyaman untuk melihatnya, terlebihlayar UX50V memiliki kualitas High Definition LED Backlite yang menghasilkan gambar cukup tajam. Jika diperhatikan lebih seksama, layar ini tidak memiliki bingkai. Terdapat kaca tambahan yang menutupi LCD dan seluruh layar laptop sehingga membuatnya terlihat apik.
Dibandingkan dengan laptop sejenis, proses start up terbilang cukup lama lebih dari 1 menit. Namun sebaliknya, proses shut down justru lebih cepat dari perkiraan, hanya butuh waktu sekira 33 detik saja.
UX50V memiliki tiga port USB, dua di sisi belakang laptop dan satu tersembunyi di sisi kiri dekat slot card reader. Selain dua port USB, pada sisi belakang terdapat pula internet port, koneksi ke monitor TV, HDMI dan port power yang diletakkan berderet horizontal.
Untuk keyboard, UX50V menyediakan ruang yang cukup lapang untuk mengetik dengan nyaman. Keleluasaan memainkan jari di keyboard juga masih dapat dirasakan ketika laptop diletakkan di pangkuan. Namun kemungkinan akan kurang nyaman jika berlama-lama meletakkan laptop di pangkuan. Pasalnya jika digunakan lebih dari dua jam, suhu laptop akan mulai menghangat atau bahkan panas.
Urusan suara, tak perlu diragukan lagi. Speaker Altec Lansing dengan tata suara yang mendukung SRS Premium Sound menghasilkan suara mengagumkan. Letak speaker memanjang terdapat di sisi bawah bagian depan. Speaker ini terbilang andal dan cukup bandel. Bahkan saat tingkat volume dalam keadaan full, suara yang dihasilkan tetap stabil dan tidak pecah.
Dari sisi grafis, keberadaan NVIDIA GeForce G105M nampaknya cukup memanjakan mata. Hal ini menjadi nilai tambah saat laptop digunakan untuk memainkan berbagai jenis game 3D yang cukup ‘berat’ dan membuka aplikasi desain grafis.
Daya tahan baterai yang diklaim dapat bertahan selama tujuh jam, nampaknya tak sepenuhnya benar. Apabila digunakan untuk berbagai keperluan, baterai Lithium Polymer 4 cell ini hanya bertahan sekira 5 jam. Namun jika dinyalakan tanpa digunakan, laptop akan bertahan lebih dari tujuh jam.
Hampir semua fitur mutakhir seperti Bluetooth dan Wireless 802.11 b/g/draft-n, dan webcam hadir untuk menyempurnakan keunggulan laptop ini.
Pada tubuh bongsornya, tertanam kamera webcam mungil 1,3 megapixel. Kamera ini dapat menghasilkan gambar yang cukup bagus apabila digunakan di ruangan yang cukup terang. Laptop ini pun menawarkan dukungan wireless 802.11 b/g/draft-n yang cukup mumpuni untuk mengenjot kinerja jaringan wireless.Ramping dan menawan. Itulah kesan pertama yang akan terlihat dari laptop ASUS UX50V. Tampilannya yang tipis dengan casing licin dan berkilau membuatnya terlihat elegan.
Penampilan tipisnya memang mengecoh, karena rupanya laptop ini tidak cukup ringan jika dibawa bepergian. Kendati demikian, ada beberapa keunggulan yang ditawarkan perangkat ini.
Saat membukanya, layar berukuran 15,6 inchi langsung menyambut penglihatan mata. Ukuran selebar ini membuat mata nyaman untuk melihatnya, terlebihlayar UX50V memiliki kualitas High Definition LED Backlite yang menghasilkan gambar cukup tajam. Jika diperhatikan lebih seksama, layar ini tidak memiliki bingkai. Terdapat kaca tambahan yang menutupi LCD dan seluruh layar laptop sehingga membuatnya terlihat apik.
Dibandingkan dengan laptop sejenis, proses start up terbilang cukup lama lebih dari 1 menit. Namun sebaliknya, proses shut down justru lebih cepat dari perkiraan, hanya butuh waktu sekira 33 detik saja.
UX50V memiliki tiga port USB, dua di sisi belakang laptop dan satu tersembunyi di sisi kiri dekat slot card reader. Selain dua port USB, pada sisi belakang terdapat pula (colokan bwt internet), koneksi ke monitor TV, HDMI dan (colokan power) yang diletakkan berderet horizontal.
Untuk keyboard, UX50V menyediakan ruang yang cukup lapang untuk mengetik dengan nyaman. Keleluasaan memainkan jari di keyboard juga masih dapat dirasakan ketika laptop diletakkan di pangkuan. Namun kemungkinan akan kurang nyaman jika berlama-lama meletakkan laptop di pangkuan. Pasalnya jika digunakan lebih dari dua jam, suhu laptop akan mulai menghangat atau bahkan panas.
Urusan suara, tak perlu diragukan lagi. Speaker Altec Lansing dengan tata suara yang mendukung SRS Premium Sound menghasilkan suara mengagumkan. Letak speaker memanjang terdapat di sisi bawah bagian depan. Speaker ini terbilang handal dan cukup bandel. Bahkan saat tingkat volume dalam keadaan full, suara yang dihasilkan tetap stabil dan tidak pecah.
Dari sisi grafis, keberadaan NVIDIA GeForce G105M nampaknya cukup memanjakan mata. Hal ini menjadi nilai tambah saat laptop digunakan untuk memainkan berbagai jenis game 3D yang cukup ‘berat’dan membuka aplikasi desain grafis.
Daya tahan baterai yang diklaim dapat bertahan selama tujuh jam, nampaknya tak sepenuhnya benar. Apabila digunakan untuk berbagai keperluan, baterai Lithium Polymer 4 cell ini hanya bertahan sekira 5 jam. Namun jika dinyalakan tanpa digunakan, laptop akan bertahan lebih dari tujuh jam.
Hampir semua fitur mutakhir seperti Bluetooth dan Wireless 802.11 b/g/draft-n, dan webcam hadir untuk menyempurnakan keunggulan laptop ini.
Pada tubuh bongsornya “Laptop Asus UX50V”, tertanam kamera webcam mungil 1,3 megapixel. Kamera ini dapat menghasilkan gambar yang cukup bagus apabila digunakan di ruangan yang cukup terang. Laptop ini pun menawarkan dukungan wireless 802.11 b/g/draft-n yang cukup mumpuni untuk mengenjot kinerja jaringan wireless. (rah – okezone)
Langganan:
Postingan (Atom)