Minggu, 11 Oktober 2009
benar atau kebenaran
Semua manusia merasa bahwa apa yang diyakini selalu benar, dan mungkin itu benar. Namun, keyakinan akan kebenaran yang kita yakini hanyalah kebenaran terhadap diri kita. Belum tentu kebenaran itu milik orang lain. Kebenaran yang kita yakini mutlak benar utnuk kita sendiri dan bukan untuk orang lain.Agama dipandang dari sudut intepretasi keyakinan adalah sebuah kebenaran bagi pemeluknya, agama tidak dapat dipaksakan kepada pemeluknya. Agar agama dapat menjadi kebenaran hendaknya para pemeluk agama menyadari bahwa agama adalah kebenaran; jangan dijadikan sebagai sebuah pembenaran.Keprihatinan kita bersama sebagai pemeluk agama atas keyakinan akan kebenaran bukan pembenaran. Semoga Sang Kebenaran selalu menunjukkan yang benar adalah benar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar